| Sumber : Akurat.co |
Emrus Sihombing Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan beranggapan bahwa permasalahan yang terjadi pada maskapai Lion Air bisa mempengaruhi kepercayaan publik.
"Maskapai ini belum termasuk kategori aman untuk digunakan sebagai alat trasportasi udara," kata Emrus melalui pesan singkatnya, Kamis (8/11).
Karena, belum usai kesedihan keluarga penumpang pesawat PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610, kini muncul kejadian baru pesawat yang lain dari maskapai ini menabrak tiang di Bandara Fatmawati Bengkulu.
Emrus juga beranggapan bahwa Lion Air harus intopeksi diri secara internal dan menyampaikan kepada publik kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam pengelolaan Lion Air selama ini.
"Tidak perlu harus menunggu desakan dari publik maupun yang bisa jadi berdampak keluarnya surat peringatan atau pemberian sanksi dari Kementerian Perhubungan," jelasnya.
Lebih lanjut sebagai pertanggung jawaban, Emrus menyarankan untuk memberhentikan sementara penerbangan maskapai Lion Air.
"Sebagai bagian dari pertanggung jawaban publik akibat manajemen Lion Air yang masih sangat memprihatinkan ini, sudah saatnya maskapai ini menyatakan diri "istirahat" mengudara hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan," terangnya.
Dengan catatan kecelakaan maskapai Lion Air yang baru saja terjadi. Yaitu jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan rute Jakarta - Pangkal Pinang, Senin (28/10) dan tertabraknya tiang oleh pesawat Lion Air registrasi PK-LGY dengan nomor penerbangan JT 633 di landasan penerbangan Bengkulu, Rabu (7/11).
Sumber : Akurat.co
Comments
Post a Comment