![]() |
| Sumber: Google |
Penyakit Dermatis Atopik memiliki beberapa mitos yang mas dioercayai hingga kini. Tentunya, mitos-mitos yang beredar sangat membahayakan, terutama bagi si penderita. Karena, berisiko besar memperburuk keadaan.
Dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDV, akan menjelaskannya terkait mitos mitos penyakit DA.
"Karena DA ini memiliki gatal yang luar biasa, dan sedangkan di Indonesia banyak orang yang melakukan meredakan gatal dengan mengaplikasikan yang panas-panas, maka disebut-sebut penderita DA dianjurkan mandi air hangat. Padahal, ini mitos," katanya kepada AkuratHealth, di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (14/8).
Menurutnya, mandi dengan air hangat sangat tidak dianjurkan untuk penderita DA. Karena, penderita DA umumnya mengalami kondisi kulit yang sangat kering. Dan, mandi dengan air hangat hanya akan membuat kondisi kulitnya makin kering.
"Jadi, mandi dengan air suhu normal saja. Karena penderita DA ini memiliki gangguan produksi kelenjar minyak yang lebih sedikit, lebih sedikit dari orang normal. Kalau suhu panas, minyak ditubuh juga terbawa, terjadilah lebih kering lagi. Harusnya mandi membuat lembab," jelasnya.
"Kemudian mitos selanjutnya, DA hanya bisa terjadi pada anak. Padahal, semua usia bisa menderita DA. Kemudian ada lagi katanya ini penyakit kulit memular, jelas mitos. Ini faktor genetik, dari orangtuanya. Lalu peryataan pasien DA ketergantungan obat, itu juga tidak bisa dibilang seperti itu, karena pengobatan dilakukan saat kekambuhan, selebihnya menjauhi pencetus," tutupnya
Sumber: Akurat.co

Comments
Post a Comment